Bagaimana menemukan kedamaian hati
di saat kita merasa hidup kita diambang kehancuran, terjerambab dalam
banyak masalah? Hidup memang tak selalu mudah walaupun juga tak selalu
sulit, dengan masalah maka hidup kita akan terasa lebih hidup dan juga
kita bisa lebih berkembang. Akan tetapi, masalah yang datang silih
berganti terkadang membuat kita sangat lelah dan merasa terpuruk.
Dalam keadaan lelah dan terpuruk seperti demikian, kita akan mencari-cari jalan bagaimana mendapatkan kedamaian hati
agar bisa bangkit kembali dari keterpurukan. Selain lebih mendekatkan
diri kepada ALLAH SWT saya akan meberikan beberapa tips dari ilmu yang
saya dapat dari pengalaman hidup saya:
Belajar mempercayai diri sendiri
Setelah kegagalan yang kita alami, memang
akan sedikit sulit mempercayai diri sendiri. Di saat seperti ini,
cobalah kita tenangkan diri kita, tarik nafas dalam-dalam dan buat diri
kita setenag mungkin. Jika Anda seorang muslim, ambil wudlu dan sholat
ceritakan masalah Anda kepada sang khalik, dengan pikiran sedikit tenang
kita bisa melakukan step di atas.
Dalam keadaan tenang dan rilex ini, mari
kita coba yakinkan diri kita bahwa kita memiliki kemampuan untuk bangkit
dan melewati masa-masa sulit ini. Yakini, bahwa tidak ada masalah yang
tidak bisa diselesaikan dan kita bisa melewatinya. Buat keyakinan ini
sehingga intuisi kita selalu mengatakan “Ya, aku bisa!”
Rasa sakit karena kegagalan akan sembuh dan kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.
Ada quote favorite saat saya mempelajari ilmu pengembangan diri “Even in the sunshine someone has to cry sometimes“
Fokus dengan apa yang kita pelajari
Does a mistake is humanly, percayalah!
Adalah hal yang manusiawi melakukan kesalahan itu. Jangan fokus dengan
kesalahan yang kita buat akan tetapi fokus dengan apa yang sudah kita
pelajari dari kesalahan atau kegagalan kali ini.
Sedikit mudahkanlah harapan kita
Kita tidak pernah sadar, terkadang kita
merasa tertekan dengan kegagalan dari pencapaian kita oleh karena kita
merasa berkewajiban untuk mendapatkan persis dengan yang kita
ekspektasikan atau harapkan. Hidup itu tidak ada di bawah tanggung jawab
untuk mendapatkan sesuatu yang persis seperti yang kita harapkan.
Saya memiliki impian, harapan membeli mobil ford
tapi apalah daya saat kemampuan saya hanya membeli Avanza, paling tidak
impian saya membeli mobil saya sendiri tercapai meski pun bukan lagi Ford.
Jangan sampai kita mengabaikan sebongkah perak di depan mata hanya karena kita mengharapkan intan dan emas berlian.
Terbuka kepada orang yang kita percaya
Tak adakah paling tidak satu orang saja
yang kita percaya? Cobalah terbuka ke seseorang yang kita percaya untuk
bertukar pikiran, bukan untuk memberikan naseha akan tetapi mendengarkan
segala keluh kesah. Katakan jika Anda tidak ingin nasehat dan hanya
butuh telingah untuk mendengar, paling tidak hal ini membuat kita tidak
merasa sendirian karena ada seseorang yang mengerti keadaan kita tanpa
menyalahkan.
Harapan sebagai driver kita untuk positive action
Saya ingat sekali saat dulu masih dalam
tahap pencarian jati diri, banyak membaca buku pengembangan diri dan ada
beberapa quote yang saya suka diantaranya “You can only see the stars if only the sky dark enough“, “Little hope is better than no hope” kedua quote ini berbicara tentang harapan semuanya.
Sedikit apapun harapan yang ada di depan
mata, jadikan itu bahan bakar untuk memacu diri kita bergerak dan
bergerak untuk memperbaiki keadaan.
Maju terus, jangan lari
Maju terus, kemana? Maju dan bergeraklah
ke sesuatu yang membuat harapan kita itu tetap hidup. Terus lakukan
hal-hal yang memungkinkan kita menggapai apa yang kita inginkan, bukan
menjauhi apa yang sudah membuat gagal. Karena dengan melakukan usaha
yang terus menerus untuk mendekatkan kita dengan impian sudah secara
otomatis menggantikan hal-hal negative penyebab kegagalan tersebut.
Miliki self motivated atau motivasi diri untuk melakukan ini.
Take a few step back
Saya tidak tahu bagaimana arti tepatnya
dalam bahasa Indonesia take a few step back, hal ini kerap dilontarkan
boss saya dulu saat saya sedang ada pada posisi down dan sepertinya
tidak sanggup mengerjakan apa yang dia minta. Menjadi seorang personal
assistant membuat saya harus bisa represent boss dalam hal apapun dan
yang paling sulit adalah menghadapi atau memberikan teguran kepada para
manager, apalagi saya orang baru.
Di point ini kita diharuskan, mengambil
beberapa langkah ke depan dan mencoba memposisikan diri kita adalah
teman bukan diri kita sendiri. Bagaimana kita ingin ditegur, bagaimana
kita ingin dinasehati? nasehat macam apa yang bisa masuk ke dalam diri
kita? Yup! Dari sini kita menjadi faham dan coba nasehati diri sendiri.
Kita bukan satu-satunya orang yang
mendapatkan masalah, jadi ini kesempatan untuk memberikan nasehat
terhebat untuk diri Anda sendiri!
Beri waktu pada diri kita sendiri
Mengobati luka hati oleh karena kegagalan
atau kehilangan dalam berbagi bentuk itu butuh proses, berikan waktu
yang cukup untuk diri kita sendiri untuk proses healing ini. Jangan
terburu-buru tidak bisa jika kita masih belum lama memberikan kesempatan
pada diri kita, pun jangan terlalu lama memberikan waktu untuk terlena
akan tetapi waktu yang cukup. Berika hal-hal logis pada diri Anda agar
tak selalu dihantui rasa sakit.
Move on itu butuh waktu. Beri waktu untuk
diri kita sendiri agar bisa lebih bersyukur dengan apa yang sudah kita
lakukan, pencapaian yang sudah kita dapat. Ternyata kita tidak selemah
yang kita pikirkan, kita kuat lebih dari yang kita pikirkan.
Setiap akhir adalah sebuah awal
Pernah dengar quote ini “there is always a beginning in every ending” saya sangat faham arti quote ini saat saya menamatkan buku karya Mitch Albom yang berjudul The Five People You Meet in Heaven.
Dalam ilustrasi cerita fiksi yang yang
terinspirasi dari kisah nyata sang paman setelah koma itu, Mitch Albom
ingin menyampaikan bahwasannya apapun yang kita kerjakan itu tidak ada
yang percuma dan juga setiap dari akhir sebuah cerita mebukakan pintu
untuk kita untuk memulai hal atau cerita baru.
Semoga tips menemukan kedamaian hati ini bisa berguna untuk sahabat semua.